Rabu, 05 September 2012

JINTEN HITAM

KHASIYAT JINTAN HITAM

by ABAH RAFFI

Habbatussauda (Nigella sativa Linn.) atau Jintan hitam adalah rempah-rempah yang dapat digunakan sebagai tanaman obat. Rempah ini berbentuk butiran biji berwarna hitam yang telah dikenal ribuan tahun yang lalu dan digunakan secara luas oleh masyarakat India, Pakistan, dan Timur Tengah untuk mengobati berbagai macam penyakit. Jenis tanaman ini telah disebut-sebut sebagai tanaman obat dalam perkembangan awal agama Islam.

Habbatussauda dalam sejarah pengobatan

Habbatussauda banyak dikenal dengan berbagai nama, diantaranya black seed, black caraway, black seed, natura seed, jintan hitam, black cumin, nigella sativa, kaluduru, dll. Digunakan sebagai herbal pengobatan sejak 2000-3000 tahun sebelum Masehi dan tercatat dalam banyak literatur kuno mengenai ahli pengobatan terdahulu seperti Ibnu Sina (980 - 1037 M), dan Al-Biruni (973-1048 M), Al-Antiki, Ibnu Qayyim dan Al-Baghdadi. Ibnu Sina adalah peneliti jenius dari Timur Tengah di bidang pengobatan yang namanya tercatat di semua buku sejarah pengobatan timur maupun barat, hidup antara 980 - 1037 M, telah meneliti berbagai manfaat Habbatussauda untuk kesehatan dan pengobatan. Ahli pengobatan Yunani kuno, Dioscoredes, pada abad pertama Masehi juga telah mencatat manfaat habbatussauda untuk mengobati sakit kepala dan saluran pernapasan.

Herbal yang dianjurkan dalam agama Islam

Abu Hurairah pernah mendengar Rasulullah Muhammad SAW bersabda: "Pada Habbatussauda ada obat bagi segala jenis penyakit kecuali Al-Sam, yaitu maut" . Hadits ini diriwayatkan oleh Bukhari (10:118-119);Muslim(7:25);Ibnu Majah (2:342);Tirmidzi (2:3 pada edisi BulaQ) ; dan Ahmad (2:241) meneruskan riwayat Sufyan bin 'Uyainah dari Al-Zuhri dan Abu Salamah. Dalam Alkitab terbitan Easton's, di dalam Perjanjian Lama pada Kitab Yesaya (28:25,27, NKJV), disebut kata 'ketsah' yang maksudnya adalah black cummin (nama Inggris untuk Habbatussauda) dan dalam terjemahan New World Translation of the Holy Scriptures terbitan Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania, tertulis black cumin, yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia sebagai jintan hitam.

Manfaat utama Habbatussauda

Memperkuat sistem kekebalan tubuh dari serangan Virus, Kuman dan Bakteri

Hasil Penelitian Dr. Ahmad Al Qadhy, 1986 dan laporan penelitian lainnya seperti tertera dalam Jurnal Farmasi Pakistan, 1992

Mempertahankan tubuh dari serangan kanker dan HIV

Hasil penelitian Prof. G Reitmuller, Direktur Institut Immonologi dari Universitas Munich dan laporan terpisah dari penelitian tim Dr. Basil Ali, Universitas King Faisal, Arab Saudi, serta laporan penelitian Immono Biology Laboratory, California, AS. Laporan lain menyebutkan bahwa Habbatussauda dapat menghentikan pertumbuhan sel tumor.

Meningkatkan fungsi otak

Dengan kandungan asam linoleat (Omega 6) dan asam linolenat (Omega 3), Habbatussauda merupakan nutrisi bagi sel otak yang berguna untuk meningkatkan daya ingat, kecerdasan, dan relativitas sel otak agar tidak cepat pikun. Habbatussauda juga memperbaiki mikro (peredaran darah) ke otak dan sangat cocok diberikan pada anak usia pertumbuhan dan lansia.

Menyembuhkan berbagai jenis penyakit pernapasan

Menyembuhkan penyakit asma bronchial, bronchitis, gampang lelah, batuk kronis dan penyakit pernapasan lainnya

Mengatasi gangguan tidur dan stress

Unsur Sapion terdapat pada Habbaussauda mempunyai fungsi seperti kortikosteroid yang dapat memengaruhi karbohidrat, protein dan lemak serta memengaruhi fungsi jantung, ginjal, otot tubuh, dan syaraf. Sapion berfungsi untuk mempertahankan diri dari perubahan lingkungan, gangguan tidur, menghilangkan stress, dan melancarkan air susu ibu (penelitian Potchestroom, 1989

Sebagai Anti Histamin & Anti Alergi

Berdasarkan penelitian Nirmal Chakravaty MD 1993, dan penelitian lain oleh Dr. Med. Peter Schleincher, ahli immonologi dari Universitas Munich

Anatomi biji habbatussauda

Pada biji-bijinya sering kali dijumpai embrio yang belum berkembang lengkap dan terkurung dalam jaringan endosperma yang melimpah, sebagai wujud proses perkecambahan dua tahap: peretakan testa dan peretakan endosperma. Keadaan ini biasa dijumpai pada anggota tumbuhan berbunga dasar.

Anatomi biji jintan secara umum (seperti biji-biji lainnya):

  • Biji-biji ini merupakan perombakan dan propagasi unit dari Spermatophyta (tanaman berbiji), Gymnosperma (conifer / jarum dan kultivarnya) dan Angiosperma (tanaman berbunga).

  • Biji-biji dewasa / matang, ovulenya subur. Ovule adalah struktur dari tanaman berbiji yang berisi gametophyte betina dengan sel telur, dikelilingi oleh nucellus dan 1-2 integumen. Dalam angiospermae penyuburan / pembuahan ganda menghasilkan bentuk embrio diploid dan endosperma triploid.

  • Embrio: sporophyta muda, diploid (2n), dihasilkan dalam pembuahan. Embrio dewasa berisi kotiledon (daun biji), hypocotil (batang seperti sumbu embrio, di bawah cotyledon), radicel (akar embrio).

  • Endosperma: jaringan penyimpan makanan, triploid (3n), dihasilkan dalam pembuahan ganda, 2/3 genom langsung dari induk.

  • Testa (selubung biji): lapisan luar pelindung biji, perkembangan dari integumen ovule, diploid jaringan induk.

  • Buah dewasa / matang, ovarium masak berisi banyak biji. Perikarpium (selubung buah) diploid dari jaringan induk.

  • Biji endospermis: endosperma ditempatkan dalam biji yang matang dan bertindak sebagai organ penyimpan makanan. Testa dan endosperma adalah 2 lapisan luar dari embrio.

Anatomi secara Makroskopik

Biji agak keras, limas ganda dengan kedua ujungnya meruncing, limas yang satu lebih pendek dari yang lain, bersudut 3 sampai 4, panjang 1,5 mm sampai 2 mm, lebar lebih kurang 1 mm permukaan luar berwarna hitam kecoklatan, hitam kelabu sampai hitam, berbintik-bintik, kasar, berkerut, kadang-kadang dengan beberapa rusuk membujur atau melintang.

Pada penampang melintang biji terlihat kulit biji berwarna coklat kehitaman sampai hitam, endosperm berwarna kuning kemerahan, kelabu, atau kelabu kehitaman; lembaga berwarna kuning pucat sampai kelabu.

Kulit biji

Epidermis luar terdiri dari selapis sel yang termampat, bentuk memanjang, kadang-kadang berupa papila pendek, dinding tipis, warna coklat muda atau coklat kehijauan.

Di bawah epidermis terdapat beberapa lapis sel parenkimatik, bentuk memanjang, termampat, tidak berwarna atau berwarna kehijauan; pada tiap rusuk diduga tedapat berkas pembuluh, phloem dan xylem sukar dibedakan karena selnya termampat; pada daerah ini sel parenkim di bawah epidermis tidak termampat dan selnya besar berbentuk polygonal; kemudian berturut-turut terdapat selapis sel berbentuk persegi empat, berdinding tipis, tidak berwarna atau berwarna kehijauan, di dalam sel terdapat hablur berbentuk prisma besar, kadang-kadang hampir memenuhi ruangan sel, pada penambahan asam klorida pekat P hablur tidak larut; selapis sel berbentuk palisade, tinggi lebih kurang 65 μm, tersusun sangat teratur, dinding tangensial dalam dan dinding radial sangat tebal, warna agak kekuningan dan tidak berlignin, lumen sangat kecil terdapat di ujung bagian luar, berbentuk trapesium atau bundar telur, warna coklat kekuningan; selapis sel parenkimatik, bentuk persegi empat tidak teratur, dinding tipis, sel jernih.

Epidermis dalam terdiri dari selapis sel berbentuk persegi empat tidak teratur, sel agak besar, lumen jernih, dinding berwarna coklat berpenebalan jala, dinding tangensial dalam lebih tebal. Endosperm terdiri dari sel berbentuk polygonal, dinding tipis, tidak berwarna, penuh berisi butiran aleuron dan tetes-tetes minyak.

Embryo sel nya lebih kecil dari sel endosperm, dinding tipis, berisi butir aleuron dan tetes-tetes minyak.

Serbuk

Warna kelabu kehitaman. Fragmen pengenal adalah fragmen epidermis luar yang termampat dan berpapila pendek, fragmen sel palisade terlihat tangensial; fragmen kulit biji; fragmen epidermis dalam; fragmen sel berhablur terlihat tangensial; fragmen endosperm dan fragmen sel parenkimatik di bawah lapisan palisade.

JINTEN PUTIH

KHASIYAT JINTEN PUTIH

by ABAH RAFFI

Jintan putih (Cuminum cyminum) merupakan tumbuhan berbunga dari famili Apiaceae yang berasal dari daerah Laut Tengah bagian timur sampai India bagian timur.

Tanaman ini merupakan tanaman tahunan berbentuk terna dengan batang ramping bercabang dengan tinggi 20-30 cm. Panjang daunnya 5-10 cm, berbentuk menyirip atau menyirip rangkap dan memiliki anak daun seperti benang. Bunganya kecil, berwarna putih atau merah muda, dan bergerombol pada payungan bunga. Buahnya merupakan longkah (achene) menggelendong lateral atau oval dengan panjang 4-5 mm dan mengandung satu biji. Biji jintan putih mirip dengan biji adas, tetapi lebih kecil dan gelap.

Jintan putih umum digunakan sebagai bumbu dapur pada sejumlah masakan Indonesia, terutama dari Sumatra, Bali, dan Sulawesi. Aromanya kuat dan memberi efek pedas. Di Thailand dikenal sebagai yeera (dari nama Hindi gheera) , di Malaysia dinamakan jintan putih, dan dalam literatur Inggris disebut cumin. Jintan putih dijual dalam bentuk biji kering (berbentuk memanjang seperti beras) berwarna coklat muda.

Sekarang banyak tradisi boga yang menggunakannya, mulai dari Yunani, Eropa, Asia Selatan, Asia Tenggara dan Timur, hingga ke Amerika. Masakan Meksiko dikenal memakai jintan putih cukup sering. Penggunaan jintan putih yang paling dikenal adalah sebagai campuran bumbu kari.

Konon jintan putih sangat panas dan merupakan satu-satunya rempah atau herba yang berjalan lewat perut yang tidak terpengaruh oleh pencernaan,hingga mencapai hati,jintan putih direndam dalam air lalu diminum baik sekali untuk obat penyakit mulas atau sakit perut.

Senin, 13 Februari 2012

Edaran Beasiswa PPA dan BBM Anggaran 2012

Buat Mahasiswa AKFIS "YAB"

Berdasarkan edaran dari DIKTI yang didistribusikan informasinya oleh Kopertis V , bahwa TA 2012 untuk Beasiswa PPA mupun BBM sudah bisa di pelajari tatacara serta pedomannya. Bagi yang lolos seleksi silakan download filenya dan pelajari isinya :
1. Edaran PPA dan BBM , klik disini
2.Pedoman PPA dan BBM , kilik disini
3.Formulir Beassiswa PPA dan BBM, klik disini

Sabtu, 21 Januari 2012

PENTINGNYA KEBERADAAN ARSIP


Arsip, Lembaga Kearsipan dan Aspek Hukumnya di Indonesia[1]

Oleh :
Dr. H. Nandang Alamsah Deliarnoor, S.H., M.Hum[2]

Pendahuluan
Memahami arsip, lembaga kearsipan dan aspek hukumnya di Indonesia akan sangat bermanfaat bukan hanya untuk  profesi kita masing-masing tetapi bermanfaat untuk kehidupan kita yang sesungguhnya.
Kiranya penulis tidak berlebihan bilamana mengartikan arsip sebagai bukti pertanggungjawaban dalam hidup dan mati. Sebagai bukti pertanggungjawaban dalam hidup mudah menjelaskannya, namun menjelaskan bukti pertanggungjawaban dalam mati harus dengan keyakinan bahwa akan ada kehidupan lagi setelah kematian. Dan ini tentu akan ada hubungannya dengan agama serta keyakinan masing-masing manusia.  Berdasarkan keyakinan penulis yang beragama Islam  dan sesuai dengan yang diberitakan dalam kitab suci Al Qu’ran surat Al Muddatstsir ayat 38 : “Tiap-tiap diri bertanggungjawab atas apa yang telah diperbuatnya”, maka apa saja yang kita perbuat beserta berkas-berkas kehidupannya ternyata akan menjadi pertanggungjawaban kita nanti setelah kematian. Selanjutnya dalam surat Al Qiyaamah ayat 13 dinyatakan pula bahwa : “Pada hari itu diberitakan kepada manusia apa yang telah dikerjakannya dan apa yang dilalaikannya”. Demikian pula pada surat Az Zalzalah ayat 7 dan 8 : “Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula”.
 
Bahan Materi Pelatihan Seminar Nasional Tentangg Kearsipan DOWNLOAD DISINI
[1] Disampaikan dalam rangka Seminar Nasional “Arsip Sebagai Memori Kolektif Perguruan Tinggi dan Sumber Penelitian”, diselenggarakan oleh Arsip Universitas Gadjah Mada, 10 Desember 2011.
[2] Lektor Kepala IV/c Jurusan  Ilmu Pemerintahan FISIP Unpad.

Sosialisasi Penilaian Angka Kredit Dosen th.2011



I.  PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Standar, tata cara, dan prosedur penilaian angka kredit dosen untuk kenaikan jabatan fungsional dosen ke Lektor Kepala dan Guru Besar yang berlaku pada saat ini merupakan akumulasi hasil dari rangkaian proses panjang sejak dikeluarkannya Keputusan Menteri Negara Koordinator Bidang Pengawasan Pembangunan dan Pendayagunaan Aparatur Negara (MENKO WASBANGPAN) Nomor : 38/KEP/MK.WASPAN/8/1999, tanggal 24 Agustus 1999 tentang Jabatan Fungsional Dosen dan Angka Kreditnya.  Keputusan ini selanjutnya ditindaklanjuti dengan dikeluarkannya Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor : 61409/MPK/KP/99 dan Nomor : 181 Tahun 1999, tanggal 13 Oktober 1999 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Dosen dan Angka Kreditnya.  Menteri Pendidikan Nasional telah pula mengeluarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor : 36/D/O/2001, tangal 4 Mei 2001 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Penilaian Angka Kredit Jabatan Dosen, sementara Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara juga mengeluarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: PER/60/M.PAN/6/2005, tanggal 1 Juni 2005, tentang Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara tentang Perubahan Atas Ketentuan Lampiran I dan atau Lampiran II Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara tentang Jabatan Fungsional Dosen dan Angka Kreditnya.
Materi Pelatihan  PAK  :
1. Pedoman Operasional AK 209.doc download disini
2. FormDUPAK download disini
3. Edaran DIKTI download disini
4. Presentasi PAK download disini  
5. Karir Dosen download disini
6. Surat Pernyataan download disini
 


Manajemen Pemasaran

Pemasaran telah berubah cepat akibat perubahan lingkungan baik bisnis maupun non bisnis, yang diidentifikasi dari: 1.   Perubahan perila...